STANDAR MUTU BS5750 DAN ISO 9000
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini mutu
pelayanan publik merupakan fokus utama bagi
pemerintah dan masyarakat.kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap mutu
memang semakin meningkat, terbukti dari semakin menjamurnya akreditasi di
berbagai instansi pelayanan publik.Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan
mutu merupakan tugas yang paling penting. Walaupun demikian, ada sebagian orang
yang menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang penuh teka-teki. Mutu dianggap
sebagai suatu hal yang membingungkan dan sulit untuk diukur. Mutu dalam
pandangan seseorang terkadang bertentangan dengan mutu pendapat orang lain,
sehingga tidak aneh jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan yang sama
tentang bagaimana menciptakan institusi yang baik.
Kita memang bisa mengetahui ketika kita mengalaminya,
tapi kita tetap merasa kesulitan ketika kita mencoba mendeskripsikan dan
menjelaskannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan melakukan apa saja untuk
bisa mendapatkan mutu, terutama jika mutu tersebut sudah menjadi kebiasaan
kita. Namun ironisnya, kita hanya bisa menyadari keberadaan mutu tersebut saat
mutu tersebut hilang. Satu hal yang bisa kita yakini adalah mutu merupakan
suatu hal yang membedakan antara yang baik dan yang sebaliknya. Bertolak dari
pernyataan tesebut, mutu dalam pendidikan akhirnya merupakan hal yang
membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga, mutu jelas sekali
merupakan masalah pokok yang akan menjamin perkembangan institusi pendidikan
dalam meraih status ditengah persaingan dunia pendidikan yang kian keras.
Salah satu kunci agar sukses dapat bersaing dipasar global adalah
kemampuan untuk memenuhi atau melampaui
standar-standar yang berlaku. Apabila kualitas ditentukan oleh pelanggan,
maka standar-standar kualitas sama dengan harapan pelanggan. Untuk menjamin
adanya keragaman dalam kualitas maka perlu dibentuk standar-standar yang sama
pula. Dengan cara ini maka apa yang dianggap sebagai produk berkualitas disuatu
Negara juga akan dapat diterima dinegara lainnya.
Didunia global banyak sekali terdapat
berbagai macam standar untuk menetapkan bahwa suatu produk itu dinyatakan
“layak”, baik itu barang maupun produk jasa. Salah satu standar yang saat ini
menjadi tolak ukur “ layak tidaknya” suatu produk adalah apa yang dinamakan
dengan standar mutu inggris BS5750 dan standar internasional 9000.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menarik beberapa
rumusan masalah sebagai pijakan fokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan
masalahnya yaitu sebagai berikut :
1.
Apa itu BS5750 dan ISO 9000?
2.
Bagaimanana aplikasi BS5750 dan ISO 9000 dalam dunia pendidikan ?
3.
Bagaimana hubungan antara BS5750 /ISO 9000 dengan TQM ?
1.3 Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan makalah yang dilakukan yaitu melalui study literature atau
metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan buku, dan juga mencari materi
di dalam internet yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.
1.4 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas, tetapi ada beberapa tujuan lain diantaranya yaitu :
1.
Memahami tentang defenisi standar mutu BS5750 dan ISO 9000
2.
Mengetahui bagaimana penerapannya dalam dunia pendidikan.
3.
Memahami hubungan BS5750 dan ISO 9000 dan TQM .
4.
Sebagai bahan bacaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Standar Mutu BS5750 dan ISO 9000
Standar mutu adalah suatu standar
yang ditetapkan oleh institusi penghasil produk terhadap mutu produk yang
dihasilkannya untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan terhadap kualitas
produk yang digunakannya.
Sejumlah standar mutu telah
dikembangkan di Inggris dan dinegara lain untuk memberikan dasar tujuan
bagaimana menilai kemampuan sebuah
perusahaan dalam mengukur kepastian bahwa barang dan jasanya sesuai dengan
masing-masing spesifikasi. (Faure and
Mancolm 1999).
Kajian tentang
standar mutu pada awal perkembangannya banyak dilakukan dalam dunia bisnis dan
industri.Para pengusaha berusaha sekuat tenaga menghasilkan produk yang bermutu
yang dapat diterima secara baik oleh masyarakat.Pada tahap-tahap selanjutnya,
seperti yang diketahui bahwa kajian tentang standar mutu terus mengalami
perkembangan dan evolusi, menjadi semakin matang dan mengalami diversifikasi
untuk aplikasi di berbagai bidang seperti manufactur, industri jasa, kesehatan,
dan dewasa ini juga di bidang pendidikan.
Salah satu kunci sukses agar dapat
bersaing dipasar global adalah kemampuan untuk memenuhi atau melampaui
standar-standar yang berlaku. (Tjiptono and
Anastasia 1996)Standar
–standar yangsudah diperkenalkan diantaranya yaitu :
a. BS5750
BS5750
dipublikasikan pertama kali pada tahun 1979 dengan nama Quality System Pada
mulanya ia adalah sistem yang diterapkan Menteri Pertahanan dan NATO, yang
dikenal sebagai AQAP, Allied Quality Assurance Procedures (Prosedur
Jaminan Mutu Sekutu), yang menjadi kebutuhan organisasi ini dalam posisi mereka
sebagai agen-agen belanja mereka. (Creech 1996)BS
5750 terbagi dalam empat bagian. Bagian pertama dapat diaplikasikan pada
organisasi yang pengembangan produk atau proses sebagai bahan penting dari
bisnis mereka. Sebuah contoh organisasi yang mencari akreditasi.Bagian pertama
ini adalah Dewan Pendidikan Teknologi dan Bisnis, yang mana bisnis
merekamencakup desain kualifikasi.
Bagian kedua diaplikasikan
pada mayoritas organisasi dan BSI (British Standards Institution)
memandang bahwa bagian ini dapat diaplikasikan pada institusi-institusi
pendidikan.Bagian ini juga diterapkan pada organisasi yang bergerak di bidang
produksi atau instalisasi.Bagi organisasi yang melakukan inpeksi atau tes
produk.Bagian ketiga merupakan bagian yang dibutuhkan.Bagian 4 dari standar
tersebut mengarahkan pada tiga bagian sebelumnya. Bagian I BS 5750 identik
untuk ISO 9001, Bagian 2 untuk ISO 9002, dan seterusnya .
Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak
sekali persoalan mutu dalam industri teknologi tinggi di Inggris, seperti
amunisi yang meledak saat masih di pabrik pembuatnya. Solusi yang dilakukan
adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur serta
menunjukannya dengan bukti-bukti terdokumentasi untuk membuktikan bahwa
prosedur tersebut telah dilakukan sesuai dengan yang dituliskan. Nama standar
itu dikenal dengan kode BS5750, dan diakui sebagai standar manajemen sebab ia
tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi bagaimana mengelola proses pembuatannya.
Pada tahun 1987, pemerintah Inggris meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS5750
sebagai standar internasional, dan kemudian BS5750 menjadi ISO 9000
b. ISO
9000
ISO 9000 adalah salah satu standar
yang dihasilkan di Jenewa, Swiss, pada tanggal 23 Februari1947oleh Organization
for Standarization. ISO diambil dalam bahasa Yunani, ISO = equal =
setara = sama (http:www.ksupointer.com). ISO merupakan
kepanjangan dari International Standar Organization yakni sekumpulan
standar sistem kualitas universal yang memberikan rangka yang sama bagi jaminan
kualitas yang dapat dipergunakan diseluruh dunia.
Iso bukanlah
sebuah singkatan, melainkan sebuah istilah yang berasal dari bahasa yunani (Isos)
yang berarti “sama”. Kemudian istilah ISO dijadikan sebuah nama standar mutu
organisasi tingkat Internasional yang berisi tentang sistem manajemen mutu
(Quality Management System). Berbeda dengan penghargaan yang lain tujuan ISO
9000 bukan membrikan kerangka bukan untuk memberi peningkatan dan perubahan
organisasi, meskipun hal itu dapat dilakukan melalui penerapan ISO 9000.
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana
(2002) menyatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000 adalah:
a. Organisasi harus
mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga
secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna (costumer).
b. Organisasi harus
memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang
dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
c. Organisasi harus
memberikan keyakinan kepada pihak costumer bahwa kualitas yang dimaksudkan itu
telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.
Proses ISO berbeda dengan
penghargaan yang lain. Tidak ada suatu yang memiliki kewenangan mutlak
mengeluarkan penghargaan ISO 9000.Bahkan standar pusat ISO yang berada di
janewa yang mengeluarkan standar ISO 9000. Penghargaan ISO 9000 dinyatakan
dalam suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh suatu lembaga sertifikasi sistem
mutu ( LSSM) yang telah terakriditasi oleh lembaga akriditaasi nasional.
Di indonesua, lembaga akriditasi nasional yang mempunyai lewenangan
memberikan akriditasi kepada LSSM ialah Komite Akriditasi Nasional ( KAN) yang beranggotakan
stakeholder standardisasi. KAN telah melakukan saling pengakuandengan
Negara-negara yang tergabung dalam PAC.
B. Filosofi dibalik BS5750 dan ISO9000
Sistem jaminan mutu lebih menekankan pencegahan dari pada pengobatan.Mutu
dibangun dalam setiap tahap dari perencanaan hingga pengadaan bahan, produksi,
pemasaran dan distribusi melalui sebuah sistem manajemen yang teliti dan formal
untuk menjamin kesesuaian produk atau layanan dengan spesifikasinya.Tujuannya
adalah memproduksi hasil konsisten yang sesuai dengan tujuan.
Apabila sistem mutu disesuaikan dengan BS5750/ISO9000, maka seluruh
aktivitas produksi barang atau layanan memerlukan prosedur yang
terdokumentasikan.BS5750 dan ISO9000 menetapkan sebuah disiplin bagi mereka
yang siap menggunakannya.Melaksanakan sebuah sistem memang bukan sebuah hal
yang mudah, untuk melaksanakannya membutuhkan investasi sumberdaya dan waktu
para staf.Setiap orang dalam institusi perlu memahami implikasi sistem tersebut
dan menjalankan prosedur yang telah ditetapkan.
BS5750 / ISO9000 hanya mengatur standar bagi system mutu dan tidak mengatur
standar yang harus dicapai oleh institusi atau pelajarnya.Apa yang dilakukan
oleh BS5750/ISO9000 adalah menegaskan sebuah system yang menjamin beroperasinya
standar yang telah diputuskan. BS5750/ISO9000 tidak bisa menjamin konsistensi
standar dalam institusi.Ini merupakan hal penting yang harus dipetimbangkan,
karena banyaknya perhatian yang diberikan pendidikan inggris dalam
mempertanyakan konsistensi sebuah standar. BS5750 dan ISO9000 dikembangkan
dalam lingkungan komersial dimana standard an nilai pasarnya adalah uang.
C. Penerapan BS5750 Dan ISO 9000 Dalam Pendidikan
Standar mutu
Inggris BS5750 dan standar internasional ISO 9000, baru-baru ini mendapatkan
perhatian serius dari dunia pendidikan.Dua standar tersebut mendapatkan
perhatian serius terutama dari Amerika dan Eropa.Sekitar 17.000 perusahaan di
Inggris sudah terdaftar pada standar BS 5750.Hal ini tidak mengejutkan
mengingat bahwa para ahli pendidikan disana memiliki kesadaran untuk menerapkan
standar tersebut ke dalam institusi mereka.Pertumbuhan gerakan kerjasama
pendidikan dan bisnis (Education Bussines Partnership) telah berhasil
merangsang keterkaitan dan perhatian mayarakat terhadap berbagai metodologi
bisnis, termasuk BS5750.
Keterkaitan
pendidikan terhadap BS5750, bisa dibilang merupakan hal yang baru.Meskipun
harus diakui, bahwa baik British Standards Institution (BSI) maupun Internasional
Standards Organization (ISO) belum menunjukkan keterkaitan terhadap dunia
pendidikan sebelum tahun 1989.Mayoritas perusahaan yang terdaftar pada standar
BS5750 adalah perusahaan yang bergerak di bidang produk, namun hal itu kemudian
terus merambah ke dalam industri jasa dan praktek-praktek professional, seperti
badan-badan amal, arsitek, dan konsultan manajemen.Walaupun demikian, belum ada
praktek pendidikan yang memberi jawaban terhadap kesesuaian BS 750/ISO 9000
dalam pendidikan. Memang hanya sejumlah kecil perguruan tinggi dan organisasi
pelatihan swasta yang berhasil memperoleh status perusahaan, meskipun demikian,
saat ini minat dan keterkaitan terhadap standar tersebut betul-betul telah
menyebar dalam pendidikan tinggi dan sekolah-sekolah.
Apabila sistem
mutu disesuaikan dengan BS5750 /ISO 9000, maka seluruh aktivitas produksi
barang atau lainnya memerlukan prosedur yang terdokumentasikan.Sebagai contoh,
pendidikan memrlukan pendokumentasian setiap aktivitas menyangkut penyampaian
programnya, termasuk seleksi, wawancara, induksi disiplin, penilaian, catatan
prestasi, nasehat dan bimbingan, dan seterusnya.BS5750/ISO 9000 menetapkan
sebuah disiplin bagi mereka yang siap menggunakannya.Melaksanakan sistem
membutuhkan investasi sumber daya dan waktu para staf.Setiap orang dalam
institusi perlu memahami implikasi sistem tersebut dan menjalankan prosedur
yang telah ditetapkan.
Persyaratan Sertifikasi ISO 9000 Dalam Pendidikan Edward Sallis dalam
bukunya Total Quality Management in Education atau Manajemen Mutu Pendidikan
menyatakan bahwa ada beberapa syarat sebuah organisasi/institusi pendidikan
agar bisa mendapatkan sertifikasi BS5750/ ISO 9000, yaitu:
Beberapa syarat utama BS5750/ISO9000
1.
Tanggungjawab
Manajemen
2.
Sistem Mutu
3.
Kontrak
4.
Kontrol
Dokumen
5.
Pengadaan
Bahan
6.
Persediaan
Produk
7.
Identifikasi
Produk
8.
Kontrol
Proses
9.
inspeksi dan tes
10.
perlengkapan inspeksi,
pengukuran & tes
11.
status
inspeksi dan tes.
12.
kontrol terhadap
produk yang tidak sesuai
13.
tindakan
perbaikan
14.
penanganan,pengamatan,
pengepakan & penyampaian
15.
catatan mutu
16.
audit mutu
internal
17.
pelatihan
18.
teknik-teknik
statistik
|
Terjemahan untuk pendidikan
1.
Komitmen manajemen terhadap mutu
2.
Sistem Mutu
3.
Kontrak dengan pelanggan internal
& ekternal (hak pelajar dan hak pelanggan ekternal, seperti orang tua)
4.
Kontrol dokumen
5.
Kebijakan seleksi & ujian
masuk
6.
Layanan pendukung pelajar, yang
mencakup kesejahteraan, konseling dan pengarahan tutorial
7.
Catatan kemajuan pelajar
8.
Pengembangan, desain dan
penyampaian kurikulum, strategi-strategi pengajaran dan pembelajaran.
9.
Penilaian dan Tes
10.
Konsistensi metode penialaian
11.
Prosedur dan catatan penilaian
yang mencakup catatan prestasi
12.
Metode dan prosedur diagnostik
untuk mengidentifikasi kegagalan dan kesalahan
13.
Tindakan perbaikan terhadap
kegagalan pelajar. Sistem untuk menghadapi komplain dan tuntutan
14.
Fasilitas & lingkungan
fisik, bentuk tawaran lain, seperti fasilitas olahraga, kelompok-kelompok dan
perkumpulan ekstra kulikuler, persatuan pelajar, fasilitas pembelajaran, dll
15.
Catatan mutu
16.
Prosedur-prosedur pengesahan dan
audit mutu internal
17.
Pelatihan dan pengembangan staf,
mencakup prosedur-prosedur untuk menilai kebutuhan-kebutuhan pelatihan &
evaluasi efektifitas pelatihan
18.
Metode review, monitoring dan
evaluasi
|
Adanya BS 5750 dan ISO 9000 dalam dunia pendidikan lembaga pendidikan yang
telah memiliki sertifikasi BS 5750 dan ISO 9000 akan mengupayakan disiplin
untuk menspesifikasikan dan mendokumentasikan sistem mutu mereka dengan
mendapatkan akreditasi dari pihak ketiga. Sertifikasi pihak ketiga menyebabkan organisasi bekerja dengan
menggunakan standar nasional, dengan pemeriksaan dan penilaian yang dilakukan
oleh pihak-pihak yang memenuhi syarat.
Dalam dunia pendidikan setidaknya membawa manfaat bagi lulusannya
untuk lebih mudah mengembangkan karir di dunia internasional.Menambah rasa
percaya diri dalam melamar pekerjaan dan memasuki dunia kerja. Kompetensi personal semakin diperhitungkan oleh perusahaan di mana
mereka akan bekerja.
D. Hubungan antara BS5750/ISO9000 dan TQM
Hubungan antara TQM dan adalah sebuah topik
yang selalu diperdebatkan. Hubungan aktual antara TQM dan BS5750/ISO9000 akan
menjadi hal yang khas bagi setiap institusi. TQM tidak memaksakan suatu solusi
tertentu. Setiap lembaga pendidikan mempunyai kultur unik, kebutuhan dan
memiliki cara tersendiri untuk mewujudkannya dalam lingkungan eksternal
tertentu. Bagaimanapun juga perlu ditekankan bahwa TQM dan BS5750/ISO9000 dapat
secara mudah untuk hadir secara bersamaan dan perlu juga ditekankan bahwa institusi
tidak memerlukan hal yang lain. BS5750/ISO9000 bukanlah sebuah standar TQM. TQM
adalah upaya serius yang tidak hanya sekedar mendirikan sistem mutu dan ia
tidak memerlukan aplikasi standar eksternal.
Ada sejumlah metode yang
mungkin dapat membantu melihat hubungan TQM dan BS5750/ISO9000 yaitu :
Model pertama yang
melihat BS5750/ISO9000 sebagai langkah awal dari TQM.BS5750/ISO9000 dapat
menjadi langkah pertama menuju mutu terpadu. BS5750/ISO9000
menangani infrastruktur prosedural yang mengawali terjadinya perubahan kultur
dan prilaku. Memperoleh BS5750 atau ISO9000 memberikan kepercayaan diri kepada
institusi untuk melangkah kedepan untuk menangani isu-isu besar yang dihubungkan
dengan TQM.
Model kedua, adalah hampir sama dengan
yang pertama. Ia memposisikan BS5750/ISO9000 pada bagian inti dalam TQM. Dalam
model ini BS5750/ISO9000 menyelenggarakan TQM dan memberikan pondasi yang solid
untuk kemajuan selanjutnya.
Model ketiga, BS5750/ISO9000 mempunyai
peran yang minor dalam perusahaan TQM yang lebih besar.BS5750/ISO9000 hanya
dapat dilihat sebagai satu elemen dalam suatu usaha yang lebih
penting.Peranannya hanya sebatas menjamin konsistensi operasional prosedur
institusi. Dalam model ini mutu disampaikan oleh pertusipasi aktif seluruh pekerja
dalam tim pengembangan dan tidak hanya sekedar prosedur-prosedur terlulis.
Model keempat
memiliki pandangan yang berbeda tentang hubungan TQM dan standar mutu
eksternal.Dalam modal ini, BS5750/ISO9000 dipandang sebagai hal yang tidak
relevan dengan atau antitetik terhadap mutu.BS5750/ISO9000 dipandang sebagai
pengacau birokrasi dalam dunia pendidikan.BS5750/ISO9000 menimbulkan sebuah
kekuatan dan perasaan permusuhan.Hal ini dipandang oleh beberapa peneliti
sebagai suatu kebingungan dan sekaligus sebagai suatu sikap yang merugikan dan
anti pendidikan, yang berkonsentasi pada birokrasi dengan mengorbankan tujuan
pembelajaran.Bahasa industri tentang standar tidak dapat membantu masalah
ini.Pada pembacaan pertama bahasa tesebut nampak sedikit relevansi dan memebutuhkan
sedikit penerjemahan agar menjadi sedikit relevan. Ada suatu
pernyataan bahwa sistem BS5750/ISO9000 yang diaplikasikan secara kaku akan
menjadi sebuah hal yang kontra produktif bagi tenaga kerja terdidik dan
profesional, seperti mengajar. Perhatian berlebihan dan keharusan kerja terlalu
keras dan kaku terhadap sistem dan prosedur, dapat merusak moral dan
kreativitas staf.
Lembaga-lembaga tertentu akan merasa perlu
untuk mengklarifikasi hubungan antara TQM dan BS5750/ISO9000 bagi diri mereka sendiri.
Tes yang tajam adalah salah satu contoh sistem yang diinginkan dan dibutuhkan
pelanggan. Apabila sejumlah institusi sedah memiliki alasan yang jelas kenapa
ia mengejar mutu, maka ia harus memiliki pertimbangan apakah mutu formal mampu
membantunya dalam meraih tujuan tersebut. Pemilihan sebuah sistem bukan sekedar
untuk keren-kerenan belaka.Ada pebedaan antara keinginan untuk memperkanalkan
sebuah sistem asuransi mutu dengan keberhasilan melakukannya. Memperkenalkan
BS5750/ISO9000, seperti yang didiskusikan sebelumnya, merupakan sebuah langkah
yang mahal dan memakan waktu, bahkan mungkin sulit untuk dilakukan oleh
institusi kecil, khususnya sekolah. Dana adalah hal sangat utama dan
subtansial, sementara semua benruk manfaat selalu diharap berjangka panjang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara singkat
BS5750 merupakan standar nasional yang berlaku di Inggris untuk menyamakan
kualitas yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan disana.
Sedangkan ISO
9000 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO
9000 bermaksud menyamakan sistem
kualitas yang berlaku secara internasional diantara perusahaan-perusahaan dalam
menghasilkan produk baik barang maupun produk dalam hal jasa.
Dalam dunia
pendidikan setidaknya membawa manfaat bagi lulusnya untuk lebih mudah
menggambarkan karir didunia internasional.Menambah rasa percaya diri dalam
melamar pekerjaan dan memasuki dunia kerja. Kompetensipersonal semakin
diperhitungkan oleh perusahaan dimana mereka akan bekerja
Creech, Bill. Lima Pilar TQM. Jakarta: Binarupa
Aksara, 1996.
Faure, Lasley Munro, and Munro Faure Mancolm. Menerapkan
Manajemen Terpadu. Jakarta: PT Elek Media Komputindo, 1999.
Sallis, Edward. Total Quality Management In
Education. Jogyakarta : IRCiSoD. 2012.
Tjiptono, Fandy, and Diana Anastasia. Total Quality
Management. Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1996.
Penyusun Iis dkk
No comments:
Post a Comment