Wednesday, January 3, 2018

Makalah Standar Mutu BS5750 dan ISO 9000


STANDAR MUTU BS5750 DAN ISO 9000

 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Saat ini mutu pelayanan publik merupakan fokus utama bagi pemerintah dan masyarakat.kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap mutu memang semakin meningkat, terbukti dari semakin menjamurnya akreditasi di berbagai instansi pelayanan publik.Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang paling penting. Walaupun demikian, ada sebagian orang yang menganggap mutu sebagai sebuah konsep yang penuh teka-teki. Mutu dianggap sebagai suatu hal yang membingungkan dan sulit untuk diukur. Mutu dalam pandangan seseorang terkadang bertentangan dengan mutu pendapat orang lain, sehingga tidak aneh jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan yang sama tentang bagaimana menciptakan institusi yang baik.
            Kita memang bisa mengetahui ketika kita mengalaminya, tapi kita tetap merasa kesulitan ketika kita mencoba mendeskripsikan dan menjelaskannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan melakukan apa saja untuk bisa mendapatkan mutu, terutama jika mutu tersebut sudah menjadi kebiasaan kita. Namun ironisnya, kita hanya bisa menyadari keberadaan mutu tersebut saat mutu tersebut hilang. Satu hal yang bisa kita yakini adalah mutu merupakan suatu hal yang membedakan antara yang baik dan yang sebaliknya. Bertolak dari pernyataan tesebut, mutu dalam pendidikan akhirnya merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga, mutu jelas sekali merupakan masalah pokok yang akan menjamin perkembangan institusi pendidikan dalam meraih status ditengah persaingan dunia pendidikan yang kian keras.
               Salah satu kunci agar sukses dapat bersaing dipasar global adalah kemampuan untuk memenuhi atau melampaui  standar-standar yang berlaku. Apabila kualitas ditentukan oleh pelanggan, maka standar-standar kualitas sama dengan harapan pelanggan. Untuk menjamin adanya keragaman dalam kualitas maka perlu dibentuk standar-standar yang sama pula. Dengan cara ini maka apa yang dianggap sebagai produk berkualitas disuatu Negara juga akan dapat diterima dinegara lainnya.
       Didunia global banyak sekali terdapat berbagai macam standar untuk menetapkan bahwa suatu produk itu dinyatakan “layak”, baik itu barang maupun produk jasa. Salah satu standar yang saat ini menjadi tolak ukur “ layak tidaknya” suatu produk adalah apa yang dinamakan dengan standar mutu inggris BS5750 dan standar internasional 9000.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menarik beberapa rumusan masalah sebagai pijakan fokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut :
1.         Apa itu BS5750 dan ISO 9000?
2.         Bagaimanana aplikasi BS5750 dan ISO 9000 dalam dunia pendidikan ?
3.         Bagaimana hubungan antara BS5750 /ISO 9000 dengan TQM ?

1.3 Metode Pemecahan Masalah

Metode pemecahan makalah yang dilakukan yaitu melalui study literature atau metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan buku, dan juga mencari materi di dalam internet yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.

1.4  Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas, tetapi ada  beberapa tujuan lain diantaranya yaitu :
1.    Memahami tentang defenisi standar mutu BS5750 dan ISO 9000
2.    Mengetahui bagaimana penerapannya dalam dunia pendidikan.
3.    Memahami hubungan BS5750 dan ISO 9000 dan TQM .
4.    Sebagai bahan bacaan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Standar Mutu BS5750 dan ISO 9000

Standar mutu adalah suatu standar yang ditetapkan oleh institusi penghasil produk terhadap mutu produk yang dihasilkannya untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan terhadap kualitas produk yang digunakannya.
Sejumlah standar mutu telah dikembangkan di Inggris dan dinegara lain untuk memberikan dasar tujuan bagaimana  menilai kemampuan sebuah perusahaan dalam mengukur kepastian bahwa barang dan jasanya sesuai dengan masing-masing spesifikasi. (Faure and Mancolm 1999).
Kajian tentang standar mutu pada awal perkembangannya banyak dilakukan dalam dunia bisnis dan industri.Para pengusaha berusaha sekuat tenaga menghasilkan produk yang bermutu yang dapat diterima secara baik oleh masyarakat.Pada tahap-tahap selanjutnya, seperti yang diketahui bahwa kajian tentang standar mutu terus mengalami perkembangan dan evolusi, menjadi semakin matang dan mengalami diversifikasi untuk aplikasi di berbagai bidang seperti manufactur, industri jasa, kesehatan, dan dewasa ini juga di bidang pendidikan.
Salah satu kunci sukses agar dapat bersaing dipasar  global adalah  kemampuan untuk memenuhi atau melampaui standar-standar yang berlaku. (Tjiptono and Anastasia 1996)Standar –standar yangsudah diperkenalkan diantaranya yaitu :
             a. BS5750
BS5750 dipublikasikan pertama kali pada tahun 1979 dengan nama Quality System Pada mulanya ia adalah sistem yang diterapkan Menteri Pertahanan dan NATO, yang dikenal sebagai AQAP, Allied Quality Assurance Procedures (Prosedur Jaminan Mutu Sekutu), yang menjadi kebutuhan organisasi ini dalam posisi mereka sebagai agen-agen belanja mereka. (Creech 1996)BS 5750 terbagi dalam empat bagian. Bagian pertama dapat diaplikasikan pada organisasi yang pengembangan produk atau proses sebagai bahan penting dari bisnis mereka. Sebuah contoh organisasi yang mencari akreditasi.Bagian pertama ini adalah Dewan Pendidikan Teknologi dan Bisnis, yang mana bisnis merekamencakup desain kualifikasi.
                        Bagian kedua diaplikasikan pada mayoritas organisasi dan BSI (British Standards Institution) memandang bahwa bagian ini dapat diaplikasikan pada institusi-institusi pendidikan.Bagian ini juga diterapkan pada organisasi yang bergerak di bidang produksi atau instalisasi.Bagi organisasi yang melakukan inpeksi atau tes produk.Bagian ketiga merupakan bagian yang dibutuhkan.Bagian 4 dari standar tersebut mengarahkan pada tiga bagian sebelumnya. Bagian I BS 5750 identik untuk ISO 9001,  Bagian 2 untuk ISO 9002, dan seterusnya .
                    Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam industri teknologi tinggi di Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih di pabrik pembuatnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur serta menunjukannya dengan bukti-bukti terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut telah dilakukan sesuai dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS5750, dan diakui sebagai standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi bagaimana mengelola proses pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah Inggris meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS5750 sebagai standar internasional, dan kemudian BS5750 menjadi ISO 9000
b. ISO 9000
ISO 9000 adalah salah satu standar yang dihasilkan di Jenewa, Swiss, pada tanggal 23 Februari1947oleh Organization for Standarization. ISO diambil dalam bahasa Yunani, ISO = equal = setara = sama (http:www.ksupointer.com). ISO merupakan kepanjangan dari International Standar Organization yakni sekumpulan standar sistem kualitas universal yang memberikan rangka yang sama bagi jaminan kualitas yang dapat dipergunakan diseluruh dunia.
Iso bukanlah sebuah singkatan, melainkan sebuah istilah yang berasal dari bahasa yunani (Isos) yang berarti “sama”. Kemudian istilah ISO dijadikan sebuah nama standar mutu organisasi tingkat Internasional yang berisi tentang sistem manajemen mutu (Quality Management System). Berbeda dengan penghargaan yang lain tujuan ISO 9000 bukan membrikan kerangka bukan untuk memberi peningkatan dan perubahan organisasi, meskipun hal itu dapat dilakukan melalui penerapan ISO 9000.
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2002) menyatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000 adalah:
a.  Organisasi harus mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna (costumer).
b.  Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
c.   Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak costumer bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.
                   Proses ISO berbeda dengan  penghargaan yang lain. Tidak ada suatu yang memiliki kewenangan mutlak mengeluarkan penghargaan ISO 9000.Bahkan standar pusat ISO yang berada di janewa yang mengeluarkan standar ISO 9000. Penghargaan ISO 9000 dinyatakan dalam suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh suatu lembaga sertifikasi sistem mutu ( LSSM) yang telah terakriditasi oleh lembaga akriditaasi nasional.
Di indonesua, lembaga akriditasi nasional yang mempunyai lewenangan memberikan akriditasi kepada LSSM ialah Komite Akriditasi Nasional ( KAN) yang beranggotakan stakeholder standardisasi. KAN telah melakukan saling pengakuandengan Negara-negara yang tergabung dalam PAC.

B.     Filosofi dibalik BS5750 dan ISO9000

Sistem jaminan mutu lebih menekankan pencegahan dari pada pengobatan.Mutu dibangun dalam setiap tahap dari perencanaan hingga pengadaan bahan, produksi, pemasaran dan distribusi melalui sebuah sistem manajemen yang teliti dan formal untuk menjamin kesesuaian produk atau layanan dengan spesifikasinya.Tujuannya adalah memproduksi hasil konsisten yang sesuai dengan tujuan.
Apabila sistem mutu disesuaikan dengan BS5750/ISO9000, maka seluruh aktivitas produksi barang atau layanan memerlukan prosedur yang terdokumentasikan.BS5750 dan ISO9000 menetapkan sebuah disiplin bagi mereka yang siap menggunakannya.Melaksanakan sebuah sistem memang bukan sebuah hal yang mudah, untuk melaksanakannya membutuhkan investasi sumberdaya dan waktu para staf.Setiap orang dalam institusi perlu memahami implikasi sistem tersebut dan menjalankan prosedur yang telah ditetapkan.
BS5750 / ISO9000 hanya mengatur standar bagi system mutu dan tidak mengatur standar yang harus dicapai oleh institusi atau pelajarnya.Apa yang dilakukan oleh BS5750/ISO9000 adalah menegaskan sebuah system yang menjamin beroperasinya standar yang telah diputuskan. BS5750/ISO9000 tidak bisa menjamin konsistensi standar dalam institusi.Ini merupakan hal penting yang harus dipetimbangkan, karena banyaknya perhatian yang diberikan pendidikan inggris dalam mempertanyakan konsistensi sebuah standar. BS5750 dan ISO9000 dikembangkan dalam lingkungan komersial dimana standard an nilai pasarnya adalah uang.

C. Penerapan BS5750 Dan ISO 9000 Dalam Pendidikan

Standar mutu Inggris BS5750 dan standar internasional ISO 9000, baru-baru ini mendapatkan perhatian serius dari dunia pendidikan.Dua standar tersebut mendapatkan perhatian serius terutama dari Amerika dan Eropa.Sekitar 17.000 perusahaan di Inggris sudah terdaftar pada standar BS 5750.Hal ini tidak mengejutkan mengingat bahwa para ahli pendidikan disana memiliki kesadaran untuk menerapkan standar tersebut ke dalam institusi mereka.Pertumbuhan gerakan kerjasama pendidikan dan bisnis (Education Bussines Partnership) telah berhasil merangsang keterkaitan dan perhatian mayarakat terhadap berbagai metodologi bisnis, termasuk BS5750.
Keterkaitan pendidikan terhadap BS5750, bisa dibilang merupakan hal yang baru.Meskipun harus diakui, bahwa baik British Standards Institution (BSI) maupun Internasional Standards Organization (ISO) belum menunjukkan keterkaitan terhadap dunia pendidikan sebelum tahun 1989.Mayoritas perusahaan yang terdaftar pada standar BS5750 adalah perusahaan yang bergerak di bidang produk, namun hal itu kemudian terus merambah ke dalam industri jasa dan praktek-praktek professional, seperti badan-badan amal, arsitek, dan konsultan manajemen.Walaupun demikian, belum ada praktek pendidikan yang memberi jawaban terhadap kesesuaian BS 750/ISO 9000 dalam pendidikan. Memang hanya sejumlah kecil perguruan tinggi dan organisasi pelatihan swasta yang berhasil memperoleh status perusahaan, meskipun demikian, saat ini minat dan keterkaitan terhadap standar tersebut betul-betul telah menyebar dalam pendidikan tinggi dan sekolah-sekolah.
Apabila sistem mutu disesuaikan dengan BS5750 /ISO 9000, maka seluruh aktivitas produksi barang atau lainnya memerlukan prosedur yang terdokumentasikan.Sebagai contoh, pendidikan memrlukan pendokumentasian setiap aktivitas menyangkut penyampaian programnya, termasuk seleksi, wawancara, induksi disiplin, penilaian, catatan prestasi, nasehat dan bimbingan, dan seterusnya.BS5750/ISO 9000 menetapkan sebuah disiplin bagi mereka yang siap menggunakannya.Melaksanakan sistem membutuhkan investasi sumber daya dan waktu para staf.Setiap orang dalam institusi perlu memahami implikasi sistem tersebut dan menjalankan prosedur yang telah ditetapkan.
Persyaratan Sertifikasi ISO 9000 Dalam Pendidikan Edward Sallis dalam bukunya Total Quality Management in Education atau Manajemen Mutu Pendidikan menyatakan bahwa ada beberapa syarat sebuah organisasi/institusi pendidikan agar bisa mendapatkan sertifikasi  BS5750/ ISO 9000, yaitu:
Beberapa syarat utama BS5750/ISO9000
1.         Tanggungjawab Manajemen
2.         Sistem Mutu
3.         Kontrak
4.         Kontrol Dokumen
5.         Pengadaan Bahan
6.         Persediaan Produk
7.         Identifikasi Produk
8.         Kontrol Proses
9.          inspeksi dan tes
10.     perlengkapan inspeksi, pengukuran & tes
11.     status inspeksi dan tes.
12.     kontrol terhadap produk yang tidak sesuai
13.     tindakan perbaikan
14.     penanganan,pengamatan, pengepakan & penyampaian
15.     catatan mutu
16.     audit mutu internal
17.     pelatihan
18.     teknik-teknik statistik
Terjemahan untuk pendidikan
1.         Komitmen manajemen terhadap mutu
2.         Sistem Mutu
3.         Kontrak dengan pelanggan internal & ekternal (hak pelajar dan hak pelanggan ekternal, seperti orang tua)
4.         Kontrol dokumen
5.         Kebijakan seleksi & ujian masuk
6.         Layanan pendukung pelajar, yang mencakup kesejahteraan, konseling dan pengarahan tutorial
7.         Catatan kemajuan pelajar
8.         Pengembangan, desain dan penyampaian kurikulum, strategi-strategi pengajaran dan pembelajaran.
9.         Penilaian dan Tes
10.     Konsistensi metode penialaian
11.     Prosedur dan catatan penilaian yang mencakup catatan prestasi
12.     Metode dan prosedur diagnostik untuk mengidentifikasi kegagalan dan kesalahan
13.     Tindakan perbaikan terhadap kegagalan pelajar. Sistem untuk menghadapi komplain dan tuntutan
14.     Fasilitas & lingkungan  fisik, bentuk tawaran lain, seperti fasilitas olahraga, kelompok-kelompok dan perkumpulan ekstra kulikuler, persatuan pelajar, fasilitas pembelajaran, dll
15.     Catatan mutu
16.     Prosedur-prosedur pengesahan dan audit mutu internal
17.     Pelatihan dan pengembangan staf, mencakup prosedur-prosedur untuk menilai kebutuhan-kebutuhan pelatihan & evaluasi efektifitas pelatihan
18.     Metode review, monitoring dan evaluasi
        
Adanya BS 5750 dan ISO 9000 dalam dunia pendidikan lembaga pendidikan yang telah memiliki sertifikasi BS 5750 dan ISO 9000 akan mengupayakan disiplin untuk menspesifikasikan dan mendokumentasikan sistem mutu mereka dengan mendapatkan akreditasi dari pihak ketiga. Sertifikasi pihak ketiga menyebabkan organisasi bekerja dengan menggunakan standar nasional, dengan pemeriksaan dan penilaian yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memenuhi syarat.
 Dalam dunia pendidikan setidaknya membawa manfaat bagi lulusannya untuk lebih mudah mengembangkan karir di dunia internasional.Menambah rasa percaya diri dalam melamar pekerjaan dan memasuki dunia kerja. Kompetensi personal semakin diperhitungkan oleh perusahaan di mana mereka akan bekerja.

D.      Hubungan antara BS5750/ISO9000 dan TQM

Hubungan antara TQM dan adalah sebuah topik yang selalu diperdebatkan. Hubungan aktual antara TQM dan BS5750/ISO9000 akan menjadi hal yang khas bagi setiap institusi. TQM tidak memaksakan suatu solusi tertentu. Setiap lembaga pendidikan mempunyai kultur unik, kebutuhan dan memiliki cara tersendiri untuk mewujudkannya dalam lingkungan eksternal tertentu. Bagaimanapun juga perlu ditekankan bahwa TQM dan BS5750/ISO9000 dapat secara mudah untuk hadir secara bersamaan dan perlu juga ditekankan bahwa institusi tidak memerlukan hal yang lain. BS5750/ISO9000 bukanlah sebuah standar TQM. TQM adalah upaya serius yang tidak hanya sekedar mendirikan sistem mutu dan ia tidak memerlukan aplikasi standar eksternal.
Ada sejumlah metode yang mungkin dapat membantu melihat hubungan TQM dan BS5750/ISO9000 yaitu :
Model pertama yang melihat BS5750/ISO9000 sebagai langkah awal dari TQM.BS5750/ISO9000 dapat menjadi langkah pertama menuju mutu terpadu. BS5750/ISO9000 menangani infrastruktur prosedural yang mengawali terjadinya perubahan kultur dan prilaku. Memperoleh BS5750 atau ISO9000 memberikan kepercayaan diri kepada institusi untuk melangkah kedepan untuk menangani isu-isu besar yang dihubungkan dengan TQM.
Model kedua, adalah hampir sama dengan yang pertama. Ia memposisikan BS5750/ISO9000 pada bagian inti dalam TQM. Dalam model ini BS5750/ISO9000 menyelenggarakan TQM dan memberikan pondasi yang solid untuk kemajuan selanjutnya.
Model ketiga, BS5750/ISO9000 mempunyai peran yang minor dalam perusahaan TQM yang lebih besar.BS5750/ISO9000 hanya dapat dilihat sebagai satu elemen dalam suatu usaha yang lebih penting.Peranannya hanya sebatas menjamin konsistensi operasional prosedur institusi. Dalam model ini mutu disampaikan oleh pertusipasi aktif seluruh pekerja dalam tim pengembangan dan tidak hanya sekedar prosedur-prosedur terlulis.
Model keempat memiliki pandangan yang berbeda tentang hubungan TQM dan standar mutu eksternal.Dalam modal ini, BS5750/ISO9000 dipandang sebagai hal yang tidak relevan dengan atau antitetik terhadap mutu.BS5750/ISO9000 dipandang sebagai pengacau birokrasi dalam dunia pendidikan.BS5750/ISO9000 menimbulkan sebuah kekuatan dan perasaan permusuhan.Hal ini dipandang oleh beberapa peneliti sebagai suatu kebingungan dan sekaligus sebagai suatu sikap yang merugikan dan anti pendidikan, yang berkonsentasi pada birokrasi dengan mengorbankan tujuan pembelajaran.Bahasa industri tentang standar tidak dapat membantu masalah ini.Pada pembacaan pertama bahasa tesebut nampak sedikit relevansi dan memebutuhkan sedikit penerjemahan agar menjadi sedikit relevan. Ada suatu pernyataan bahwa sistem BS5750/ISO9000 yang diaplikasikan secara kaku akan menjadi sebuah hal yang kontra produktif bagi tenaga kerja terdidik dan profesional, seperti mengajar. Perhatian berlebihan dan keharusan kerja terlalu keras dan kaku terhadap sistem dan prosedur, dapat merusak moral dan kreativitas staf.
     Lembaga-lembaga tertentu akan merasa perlu untuk mengklarifikasi hubungan antara TQM dan BS5750/ISO9000 bagi diri mereka sendiri. Tes yang tajam adalah salah satu contoh sistem yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan. Apabila sejumlah institusi sedah memiliki alasan yang jelas kenapa ia mengejar mutu, maka ia harus memiliki pertimbangan apakah mutu formal mampu membantunya dalam meraih tujuan tersebut. Pemilihan sebuah sistem bukan sekedar untuk keren-kerenan belaka.Ada pebedaan antara keinginan untuk memperkanalkan sebuah sistem asuransi mutu dengan keberhasilan melakukannya. Memperkenalkan BS5750/ISO9000, seperti yang didiskusikan sebelumnya, merupakan sebuah langkah yang mahal dan memakan waktu, bahkan mungkin sulit untuk dilakukan oleh institusi kecil, khususnya sekolah. Dana adalah hal sangat utama dan subtansial, sementara semua benruk manfaat selalu diharap berjangka panjang


                                BAB III
                             PENUTUP

A.      Kesimpulan

Secara singkat BS5750 merupakan standar nasional yang berlaku di Inggris untuk menyamakan kualitas yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan disana.
Sedangkan ISO 9000 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9000  bermaksud menyamakan sistem kualitas yang berlaku secara internasional diantara perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan produk baik barang maupun produk dalam hal jasa.
Dalam dunia pendidikan setidaknya membawa manfaat bagi lulusnya untuk lebih mudah menggambarkan karir didunia internasional.Menambah rasa percaya diri dalam melamar pekerjaan dan memasuki dunia kerja. Kompetensipersonal semakin diperhitungkan oleh perusahaan dimana mereka akan bekerja

DAFTAR PUSTAKA
Creech, Bill. Lima Pilar TQM. Jakarta: Binarupa Aksara, 1996.
Faure, Lasley Munro, and Munro Faure Mancolm. Menerapkan Manajemen Terpadu. Jakarta: PT Elek Media Komputindo, 1999.
Sallis, Edward. Total Quality Management In Education. Jogyakarta : IRCiSoD. 2012.
Tjiptono, Fandy, and Diana Anastasia. Total Quality Management. Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1996.                                       
 

Penyusun Iis dkk

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Kepercayaan orang Jawa sebelum Islam